SHARING SESSION: KNOWLEDGE AND UTILIZATION OF BIOSAKA AS A NATURAL INSECTICIDE IN WAIMITAL VILLAGE, KAIRATU DISTRICT, WEST SERAM REGENCY, MALUKU

Authors

  • Meillisa Carlen Mainassy Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Maulida Isna Latifah Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Shabrina Shalsabiela Azhar 1Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Febriyanti1 Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Putu Ayu Sri Astuti Suka Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Olivia Fresley Rumyaan2 2Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Syaila Rizky Amanda Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Apricilda Olivia Latusallo2 Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura
  • Nurani Hasanela2 Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Keywords:

Pupuk Organik, Biosaka, Petani

Abstract

Pemanfaatan biosaka sebagai insektisida alami di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Dengan latar belakang ketergantungan petani pada pestisida sintetik yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan, biosaka muncul sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada tanggal 5 November 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang pembuatan dan penggunaan biosaka. Melalui sesi berbagi pengetahuan atau sharing seasson, petani diberikan informasi tentang cara membuat biosaka dari bahan alami, serta manfaatnya dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa petani, seperti Pak Sukirman dan Pak Bashori, telah memperkenalkan dan menerapkan biosaka dalam usaha pertanian mereka. Mereka melaporkan bahwa penggunaan biosaka tidak hanya efektif -=dalam mengatasi hama tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan petani dan mahasiswa, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Diharapkan, sosialisasi lebih lanjut mengenai biosaka dapat menjangkau lebih banyak petani, memperluas manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara ramah lingkungan.

Downloads

Published

2025-05-06